Musim Kemarau Diprediksi Mei Mendatang
Musim kemarau di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas diprakirakan akan terjadi pada bulan Mei sampai Juni mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, pada April sampai Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (masa pancaroba) meski sejumlah daerah mulai memasuki musim kemarau namun tidak serentak.
“Hasil pemantauan terhadap anomali iklim global menunjukkan kondisi La Nina diprediksi masih akan terus berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas yang terus melemah,” kata dia, Jum’at (26/3).
Rendi melanjutkan, pada musim kemarau nanti, juga berkait dengan peralihan Angin Baratan (Monsun Asia) menjadi Angin Timuran (Monsun Australia). Diprediksi peralihan angin tersebut terjadi pada akhir Maret 2021 dan setelah itu Monsun Australia akan mulai aktif.
“Pada bulan-bulan tersebut perlu diperhatikan karena terdapat potensi hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, putting beliung dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode tersebut,” jelasnya.
Rendi menjelaskan, musim kemarau pada tahun 2021 akan datang lebih lambat. Artinya musim kemarau 2021 cenderung normal dan kecil peluang terjadinya kekeringan ekstrem.
“Namun perlu diperhatikan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan, dan rawan terjadi kekurangan air bersih,” ujarnya.
Pemerintah Daerah diminta dapat lebih mengoptimalkan penyimpanan air untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.