Harga Cabai Makin Pedas! Pedagang Pasar Kroya Terpaksa Kurangi Stok 50 Persen




Harga cabai rawit yang melambung tinggi beberapa bulan terakhir membuat sejumlah pedagang pasar di Cilacap harus pintar memutar otak agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.


Harga cabai yang masih  di kisaran Rp 100.000/kg, membuat pedagang memilih mengurangi stok barang hingga 50 persen.


Hal tersebut disampaikan Saras Wati (39) salah satu pedagang cabai di Pasar Kroya Cilacap. Ia memilih mengurangi stok barang ketimbang rugi besar akibat harga cabai yang terbilang masih cukup tinggi.


Menurutnya, tingginya harga karena cabai didatangkan dari luar Cilacap. Selain itu, juga disebabkan saat ini cabai lokal belum masuk panen raya.


“Saat ini saya biasanya menyetok cabai rawit merah paling 20 kg, padahal biasanya bisa 50 hingga 100 kg, bayangkan untuk modalnya saja, kita beli Rp 100.000 tinggal dihitung berapa? Makanya tidak berani stok banyak takut rugi,” ujarnya, Sabtu (13/03).


Menurutnya, meski harga cabai sedang tinggi,  permintaan konsumen juga ikut meningkat. Akan tetapi lebih banyak yang membeli secara eceran.


“Kita tetap layani eceran maupun grosiran, tapi saat ini lebih banyak yang beli eceran, meski mereka sambil mengeluh karena harganya hampir sama dengan harga daging sapi,” tuturnya.


Di kios yang berada di lantai dasar Pasar Kroya, Saras Wati membuka usahanya mulai pukul 03.00 WIB hingga 15.00 WIB. Di kiosnya, Ia juga menjual beberapa jenis cabai dan kebutuhan bahan pokok. Menurtunya, sejumlah harga pokok sudah mulai naik sejak akhir tahun lalu, dan biasanya akan terus naik hingga puasa dan lebaran mendatang.


“Dulu awal tahun cabai rawit merah sudah naik mulai dari Rp. 70.000, terus Rp. 80.000 dan hingga kini Rp. 100.000 bahkan tadi pagi ada yang menjual Rp. 120.000/kg, cabai merah keriting juga naik, kemarin Rp. 45.000 sekarang Rp.50.000/kg dan cabai hijau besar Rp. 25.000,” ujarnya.


Tingginya harga cabai dikeluhkan oleh konsumen, seperti Mujiyem (42) dari Desa Mujur. Menurutnya, seemenjak harga cabai melonjak tinggi, ia hanya membeli untuk masak setiap hari, dan memilih membeli eceran beberapa gram saja.


“Keluarga saya suka pedas, jadi karena masih mahal saya belinya ngecer tiap hari, paling ya setengah ons, kalo eceran kan lebih mahal bisa Rp. 12.000/ons, jadi saya tidak nyetok banyak seperti biasanya, kalau di tempat saya kemarin malah saya beli Rp. 3000 dapat 6 biji,” ujarnya.


Mereka berharap agar harga kebutuhan pokok kembali normal seperti biasanya, terlebih dimasa sulit akibat terdampak Covid-19.


Diketahui, Pasar Kroya merupakan salah satu pasar yang menjadi tempat berkumpulnya produsen besar, dan banyak dijadikan sebagai tempat kulakan bagi pedagang pasar di Cilacap dan sekitarnya. Sehingga jika harga yang ditawarkan sudah tinggi maka kemungkinan besar bisa mempengaruhi harga yang lebih tinggi di pasar lainnya.

Postingan Terkait