Perpanjangan Bandara Tunggul Wulung Terkendala Permintaan Penerbangan yang Belum Terpenuhi




Rencana perpanjangan bandar udara Tunggul Wulung menemui sejumlah kendala. Diantaranya jaminan demand atau permintaan penerbangan yang belum terpenuhi. 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo mengatakan, secara prinsip Pemkab Cilacap siap menyediakan lahan sebagai syarat perpanjangan bandara.


“Prinsip Pemkab Cilacap siap menyiapkan lahan. Tetapi tetap harus menggunakan skala prioritas, dan itu bisa dilakukan bertahap,” katanya, Kamis (25/2). 


Tulus menambahkan, sejumlah rute penerbangan dari Jakarta-Cilacap-Semarang atau sebaliknya dengan pesawat Trans Nusa sebenarnya pernah ada di Tunggul Wulung. Hanya karena demand yang rendah penerbangan tersebut tidak dilanjutkan.


“Sebelum pandemi sempat ada penerbangan Trans Nusa, tetapi hanya berjalan dua minggu,” tandasnya. 


Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, Fadrinsyah Anwar mengatakan, pengembangan suatu bandara harus bisa dipastikan terlebih dahulu potensi demand. 


“Pertama adalah soal kebutuhan dulu, apakah benar di sini (Cilacap) perlu pesawat berbadan lebar atau tidak. Dan kita tidak hanya persiapkan prasarananya saja, tetapi melihat dulu potensi demandnya,” ungkapnya. 


Kalau terdapat demand dan kemudian membutuhkan pesawat berbadan lebar dan panjang baru kemudian dilanjutkan studi lanjutan. 


“Yang paling penting adalah apakah demandnya ada. Karena percuma, kita bikin bandara besar tetapi tidak ada (pesawat) yang mendarat,” pungkasnya.

Postingan Terkait