Terdampak Abrasi, Warga Winong Minta Eksekusi Dilakukan Secepatnya
Dua bulan lalu, masyarakat Winong Desa Selarang Kesugihan Cilacap secara mandiri telah berupaya untuk meminimalisirnya. Bentuknya, berupa menumpukkan karung berisi pasir di area abrasi.
Upaya tersebut belum sepenuhnya menuntaskan ancaman abrasi yang semakin parah. Padahal, wilayah abrasi cukup memanjang sampai sebalah timur lapangan. Selain itu, kondisi tanggul yang dibuat warga melalui tumpukan karung pasir telah terkikis.
Dalam hal ini, pemerintah menanggapinya. Sejumlah pihak, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Dinas PSDA, dan DPRD Provinsi Jateng hadir meninjau lokasi abrasi di Winong. Hasilnya adalah, perencanaan akan dilakukan di tahun 2021 dan pelaksanaannya 2022.
Riyanto, anggota Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan menyampaikan bahwa abrasi di Winong semakin parah, ketika bendungan Kebasen dibuka, menyebabkan laju sungai serayu meningkat dan air sungai akan lebih tinggi.
"Ini bahaya, jika abrasi tak segera diatasi. Warga telah melakukan upaya semampunya. Dan Saya berharap penanganan abrasi yang diinisiasi oleh Komisi C DPRD Cilacap serta PSDA bisa terealisasi dengan cepat. Bentuknya bisa tanggul beton, menggunakan bronjong batu atau kelapa," kata Riyanto Jumat 16 Oktober 2020.
Sementara Danang Kurnia Awami dari LBH Yogyakarta menambahkan, jika respon Komisi C DPRD pada tahap pengajuan. Namun, yang perlu diingat kondisi Winong cukup berbahaya. Menunggu 1 atau 2 tahun ke depan belum menjamin keamanan.
"Sebenarnya, abrasi juga dampak dari PLTU Cilacap. Pemkab yang hari ini diwakili DLH harusnya bisa mendorong tanggung jawab PLTU untuk penanganan abrasi tersebut secara cepat," tegasnya
Lebih lanjut, waktu yang ditawarkan pemerintah tidak menghilangkan kekawatiran masyarakat Winong, tawaran itu terhitung cukup lama. Perwakilan Komisi C DPRD datang untuk tinjau lokasi, harapannya bisa dieksekusi kurang dari 2 tahun. DPRD menawarkan pertemuan dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan ini.
Hal tersebut dikarenakan beberapa kondisi semakin parah, FWMPL menagih tawaran dari pemerintah serta mendorong dalam penanganan dampak abrasi oleh PLTU Cilacap.
Sumber : lensapurbalingga.pikiran-rakyat.com